Pages

 

19 July 2013

Alasan kenapa HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk

HIV dan Nyamuk
HIV vs Nyamuk
Sampai saat ini belum ada bukti Human Immunodeficiency Virus (HIV) bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk. Ada beberapa alasan dan bukti ilmiah yang mendukung pendapat ini.
Alasan utama adalah hidup virus HIV sangat tergantung pada sel T yang terdapat dalam darah manusia. Sel T merupakan salah satu anggota kelompok sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Ada sel T, virus HIV hidup, tidak ada sel T virus ini akan mati. Saat nyamuk mengisap darah penderita HIV positif, virus akan masuk ke sistem pencernaan nyamuk. Disini tidak ada sel T manusia yang menyebabkan virus tersebut akan mati. Berbeda halnya dengan jarum suntik kecil yang bisa membuat sel-sel darah manusia (termasuk sel T) terperangkap dan bertahan dalam beberapa jam. Hal ini membuat virus HIV bisa berkembang biak dan kalau jarum yang sama disuntikkan ke orang lain bisa menyebabkan terjadi penularan. Hal serupa juga terjadi pada penyakit demam berdarah dimana adanya nyamuk perantara khusus membuat virus Dengue bisa hidup dan berkembang biak dan menyebabkan penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk
Alasan lain kenapa nyamuk tidak bisa menularkan HIV adalah karena partikel virus yg dihisap dari penderita HIV positif jumlahnya tidak banyak. Struktur alat hisap nyamuk sangat kompleks dan berbeda dengan struktur jarum suntik, sehingga perkembangan virus HIV tidak memungkinkan. Hasil uji laboratorium peneliti dari University of Princeton menunjukkan bahwa virus HIV tidak mampu membiak saat dikultur ke sistem pencernaan nyamuk. Riset dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika di daerah dengan jumlah kasus AIDS yang banyak dan populasi nyamuk yang juga banyak, tidak menunjukkan adanya bukti penularan HIV oleh nyamuk. Riset dan observasi CDC terhadap perilaku menggigit nyamuk juga mendukung bahwa kemungkinan transmisi virus HIV tidak memungkinkan. Perilaku nyamuk secara umum adalah sebagai berikut. Setelah menggigit orang dan menghisap darah, nyamuk tidak langsung menggigit orang yang dijumpai berikutnya. Setelah menghisap darah, nyamuk akan mencari tempat istirahat untuk mencerna darah dan virus HIV akan mati pada fase ini. Saat menggigit orang berikutnya, nyamuk tidak menyuntikkan darah yang baru dihisap, tapi menyuntikkan liurnya sebagai pelicin agar proses menghisap menjadi efisien. Hal yang berbeda terjadi pada penularan malaria, dimana parasitnya tersimpan di air liur nyamuk. Riset lain mengungkap hanya sedikit darah yang tersisa di alat hisap nyamuk setelah menggigit, sehingga partikel HIV yang ada tidak cukup untuk menyebabkan terjadinya penularan.
Dari bukti-bukti ilmiah yang sudah ada dapat disimpulkan bahwa belum ada bukti HIV bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk. Hal ini juga penting dalam meyakinkan masyarakat untuk tidak takut tinggal berdekatan dengan penderita HIV positif.

1 comment:

Follow this blog!