 |
| Vaksin |
Perubahan pertama terkait dengan vaksinasi human papilloma virus (HPV). Vaksin ini tidak hanya direkomendasikan untuk anak perempuan saja, tetapi juga untuk anak laki-laki yang berusia antara 11 sampai 21 tahun. Seperti direkomendasikan sebelumnya bahwa vaksinasi HPV disarankan pada remaja perempuan usia 11-26 tahun. Pemberian vaksinasi HPV pada remaja laki-laki dianggap lebih cost-effective saat ini. Untuk laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, vaksinasi HPV disarankan hingga pada kelompok usia 26 tahun.
Perubahan lainnya adalah vaksinasi Hepatitis B sekarang direkomendasikan untuk orang dewasa penderita diabetes yang berusia kurang dari 60 tahun. Penyebabnya adalah adanya bukti-bukti ilmiah yang menemukan bahwa penderita diabetes usia 23-59 tahun memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk menderita hepatitis dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap diabetes.
Selain itu, vaksinasi untuk penyakit Dipteri, Pertusis dan Tetanus (DPT) sekarang disarankan juga pada ibu hamil setelah usia kehamilan 20 minggu. Hal ini juga memungkinkan antibodi yang terbentuk pada ibu akan diteruskan ke janin yang dikandung.
Setiap orang yang berusia 6 bulan atau lebih termasuk pekerja di layanan kesehatan disarankan untuk mendapatkan vaksinasi influenza. Untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun, vaksinasi influenza lebih baik diberikan secara intradermal (suntikan bawah kulit). Rekomendasi terbaru juga menyebutkan bahwa penderita alergi telur yang sebelumnya merupakan kontraindikasi pemberian vaksinasi influenza, sekarang boleh diberikan vaksin ini.
Keberhasilan program imunisasi sangat penting untuk upaya kesehatan suatu bangsa, rekomendasi yang berbasis bukti-bukti ilmiah menjamin bahwa upaya kesehatan yang dilakukan akan lebih cost-effective
Sumber: Advisory Committee on Immunization Practices. Recommended Adult Immunization Schedule: United States, 2012. Ann Intern Med. 2012;156:211-217.
No comments:
Post a Comment