29 April 2013

Amankah wanita hamil naik pesawat?

Terbang saat hamil
Terbang saat hamil
Beberapa kali terima email yang menanyakan "bolehkah atau amankah wanita hamil naik pesawat?" Mari kita ngobrol sedikit tentang ini:
Fokus utama ketika mempertimbangkan boleh tidaknya wanita hamil naik pesawat adalah kesehatan dan kondisi ibu dan bayi di dalam kandungan.
Berikut adalah beberapa kondisi yang berisiko tinggi dan dianjurkan untuk tidak terbang:
  • Incompetence cervix, kondisi dimana leher rahim atau serviks lebih lemah dari biasanya
  • Pernah mengalami perdarahan selama kehamilan
  • Mengalami atau pernah ada riwayat diabetes saat hamil (gestational diabetes)
  • Mengalami atau pernah ada riwayat tekanan darah tinggi
  • Mengalami atau pernah ada riwayat keracunan kehamilan (pre-eclampsia, eclampsia)
  • Mengalami atau pernah ada riwayat kelainan pada plasenta
  • Pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik (kehamilan yang berkembang diluar rahim) sebelumnya
  • Pernah melahirkan prematur sebelumnya
  • Kehamilan pertama saat ibu sudah berusia 35 tahun atau lebih
Selain itu, penting juga untuk mengetahui kebijakan masing-masing maskapai mengenai hal ini.
  • Kebanyakan airline tidak mengijinkan wanita hamil terbang setelah usia kehamilan 36 minggu untuk kehamilan tunggal
  • Kebanyakan airline tidak mengijinkan wanita hamil terbang setelah usia kehamilan 32 minggu untuk kehamilan kembar/multiple
  • Kebanyakan airline meminta surat keterangan dokter pada wanita hamil yang terbang setelah usia kehamilan 28 minggu. Surat keterangan dokter tersebut wajib menjelaskan bahwa kondisi kehamilan saat ini normal, tidak ada komplikasi dan menyebutkan tanggal perkiraan melahirkan
Secara umum kehamilan trimester I dengan kondisi bayi dan ibu sehat aman untuk terbang. Namun demikian usia kehamilan yang paling disarankan untuk melakukan perjalanan udara adalah usia 14-26 minggu.
Pertimbangan-pertimbangan tadi penting diikuti, mengingat persalinan saat penerbangan sangat berisiko. Pengalihan pesawat akibat adanya kedaruratan akibat persalinan saat penerbangan juga sangat tidak menyenangkan untuk semua pihak.
Untuk yang umur kehamilannya kurang dari 36 minggu dan tanpa komplikasi, berikut beberapa tips yang berguna saat naik pesawat:
  • Pastikan sabuk pengaman dikencangkan dibawah perut dan jaga posisinya tetap rendah sejajar panggul setiap saat
  • Minum air putih yang cukup untuk melawan efek udara kabin yang kering, hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan soft drink
  • Sebelum take-off, hindari makanan yang menghasilkan gas seperti brokoli, kembang kol, kacang-kacangan dan minuman bersoda. Gas yang terperangkap di saluran pencernaan akan mengembang pada ketinggian dan menimbulkan ketidaknyamanan saat penerbangan
  • Pesan tempat duduk di aisle/sisi lorong, sehingga memudahkan saat ingin ke toilet, bangun, berjalan dan melakukan peregangan. Wanita hamil yang tidak banyak bergerak pada penerbangan panjang berisiko tinggi mengalami pembentukan bekuan/gumpalan darah di pembuluh darah. Ibu hamil disarankan untuk bangun dan jalan setidaknya tiap jam untuk mencegah pembentukan bekuan darah di pembuluh darah. Juga penting untuk menekuk dan meregangkan kedua tungkai bawah dan kaki setiap 30 menit. Baca lebih lengkap mengenai Deep Vein Thrombosis dan Penerbangan
  • Jika memungkinkan pesan tempat duduk yang posisinya ditengah/sejajar dengan sayap pesawat, agar guncangan minimal saat turbulence
Hanya itu dulu ya sekilas mengenai keamanan wanita hamil saat terbang. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment

Follow this blog!