16 March 2012

Rekomendasi Terbaru Skrining Kanker Serviks

Pemeriksaan Pap Smear
Pemeriksaan Pap Smear
American Cancer Society mengeluarkan rekomendasi terbaru program skrining untuk pencegahan dan deteksi dini kanker serviks atau yang disebut juga kanker leher rahim. Program skrining merupakan upaya pencegahan lini pertama bagi wanita yang tidak memiliki gejala kanker serviks dan telah terbukti dalam beberapa dekade terakhir sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini.

Terdapat 2 jenis tes yang terbukti efektif digunakan untuk skrining kanker serviks, yaitu Pap Smear dan Tes HPV. Pap Smear mampu mendeteksi perubahan-perubahan awal sel-sel leher rahim, sehingga bisa diberikan pengobatan sebelum tumbuh menjadi kanker. Selain itu Pap Smear juga mampu mendeteksi kanker leher rahim stadium awal sehingga lebih mudah untuk diobati.

Infeksi HPV (human papilloma virus) sangat umum terjadi, kebanyakan hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Tes HPV dapat mendeteksi infeksi HPV tertentu yang dapat menyebabkan perubahan sel dan kanker. Tes HPV dapat digunakan bersama dengan Pap Smear, atau sebagai tes tambahan pada wanita yang memiliki hasil Pap Smear abnormal.

Berdasarkan kajian berkala terhadap hasil-hasil temuan riset ilmiah dibidang ini, diterbitkanlah rekomendasi terbaru deteksi dini kanker serviks. Rekomendasi tersebut mencakup:
  • Semua wanita, yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, disarankan untuk mulai melakukan skrining kanker serviks pada usia 21 tahun.
  • Wanita berusia antara 21 dan 29 tahun, sebaiknya melakukan Pap Smear setiap 3 tahun. Tidak diharuskan untuk melakukan Tes HPV, kecuali diperlukan setelah hasil Pap Smear abnormal.
  • Wanita berusia antara 30 dan 65 tahun, sebaiknya melakukan kedua tes Pap Smear dan Tes HPV setiap 5 tahun. Bisa juga dengan melakukan Pap Smear saja setiap 3 tahun.
  • Wanita di atas usia 65 tahun yang melakukan skrining teratur dengan hasil tes normal, tidak harus melakukan skrining kanker serviks lagi. Wanita yang telah didiagnosis memiliki kondisi pra-kanker harus terus melakukan skrining.
  • Wanita yang melakukan histerektomi (operasi pengangkatan rahim dan leher rahim) dan tidak memiliki riwayat kanker serviks atau pra-kanker tidak harus melakukan skrining.
  • Wanita yang telah mendapatkan vaksin HPV masih harus mengikuti rekomendasi skrining sesuai dengan kelompok usia mereka.
  • Wanita yang berisiko tinggi untuk kanker serviks mungkin perlu diperiksa lebih sering. Yang termasuk disini adalah mereka dengan infeksi HIV atau pernah transplantasi organ.
Kesimpulannya, American Cancer Society tidak lagi merekomendasikan bahwa perempuan sebaiknya melakukan Pap Smear setiap tahun, karena umumnya diperlukan waktu 10 sampai 20 tahun bagi sel-sel yang mengalami perubahan untuk terjadinya kanker serviks. Disamping untuk menghindari melakukan prosedur yang tidak diperlukan. Semoga bermanfaat!

2 comments:

  1. hmm., info yang keren dan sangat bermanfaat gan..

    oh ya, kunjungi blog ane juga ya. salam kenal

    ReplyDelete
  2. Trims kunjungannya... segera meluncur kesana :D

    ReplyDelete

Follow this blog!