27 September 2013

Sekilas tentang Kedokteran Penerbangan

Ilustrasi Kedokteran Penerbangan
Kedokteran Penerbangan
Tulisan berikut adalah rangkuman dari pembahasan di akun twitter saya @adywirawan tentang apa itu kedokteran penerbangan. Seharusnya tulisan ini saya buat lebih awal mengingat banyaknya sahabat di Twitter dan Facebook yang ingin mengetahui apa sebenarnya kedokteran penerbangan tersebut. Mudah-mudah tulisan singkat kali ini bisa sedikit memberikan gambaran.
Kedokteran penerbangan termasuk cabang ilmu kedokteran yang terbilang baru di Indonesia, namun tidak demikian di negara-negara maju. Ilmu ini sudah dikenal sejak lama, khususnya setelah perang dunia kedua. Kedokteran penerbangan sering juga disebut dengan kedokteran dirgantara. Beberapa istilah dalam Bahasa Inggris yang sering digunakan adalah aviation medicine, flight medicine dan aerospace medicine. Secara umum disiplin ilmu ini termasuk dalam rumpun kedokteran pencegahan dan kedokteran kerja, yaitu cabang ilmu kedokteran yang fokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit akibat pekerjaan dan yang terkait dengan lingkungan kerja. Subyek utama dalam kedokteran penerbangan adalah pilot atau awak kokpit, awak kabin, personel di darat khususnya pengendali lalu lintas udara (air traffic controller),  dan orang-orang yang terlibat dalam penerbangan ke ruang angkasa (space flight). Yang paling penting dipelajari dalam kedokteran penerbangan adalah peranan faktor medis yang terkait dengan kesalahan manusia (human error) yang berdampak pada keselamatan penerbangan.

Lebih lanjut, kedokteran penerbangan juga mempelajari penilaian laik terbang untuk pasien atau penumpang dengan kondisi medis tertentu (passenger’s fitness to fly), yang dalam hal ini terkait juga dengan disiplin ilmu kedokteran wisata (travel medicine).
Kedokteran penerbangan juga mempelajari aspek medis evakuasi udara, yang sering disebut dengan medical evacuation atau aeromedical retrieval and transport.
Dalam porsi yang cukup besar, pendidikan kedokteran penerbangan fokus pada fisiologi penerbangan (aviation physiology) yang mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh akibat adanya perubahan lingkungan akibat ketinggian atau penerbangan. Berbagai disiplin ilmu kedokteran klinis lain juga dipelajari dan secara spesifik di bahas dalam kedokteran penerbangan klinis (clinical aviation medicine), yang paling dominan adalah aviation cardiology, aviation neurology, aviation ophthalmology, fatigue management, dll.
Dokter yang bergelut di kedokteran penerbangan sering disebut sebagai dengan Flight Surgeon, dan biasanya bekerja di militer Angkatan Udara atau sebagai konsultan perusahaan penerbangan. Dokter yang bergelut di kedokteran penerbangan umumnya juga bekerja sebagai Aviation Medical Examiner (AME) yang bertugas untuk mengeluarkan sertifikat kesehatan untuk para awak udara dan personel di darat yang terkait dengan dunia penerbangan.
Di Indonesia program pendidikan spesialis kedokteran penerbangan baru ada di Universitas Indonesia, dan baru dimulai beberapa tahun yang lalu. Program pendidikan kedokteran penerbangan di luar negeri cukup banyak dan beragam. Yang paling terkenal adalah program DAvMed dari King's College London. Di Amerika tempat pendidikan kedokteran penerbangan lebih banyak lagi, diantaranya Wright State University, University of Texas Medical Branch, Civil Aviation Medicine Institute FAA, Mayo Clinic Aerospace Medicine dan USAF Aerospace Medicine programs.  Di Australia program kedokteran penerbangan sipil ada di Monash University (Australian Certificate of Civil Aviation Medicine), sedangkan di New Zealand ada di University of Otago Wellington dengan program pendidikan dari Postgraduate diploma, master hingga PhD.
Dokter yang bergelut dibidang kedokteran dirgantara di negara maju saat ini bahkan sudah mulai fokus pada aspek-aspek medis dari wisata ke luar angkasa untuk mendukung program space tourism yang mereka canangkan.
Demikian sekilas mengenai kedokteran penerbangan, kalau ada yang ingin didiskusikan silahkan melalui kolom komentar di tulisan ini.

Update:

Sebagai gambaran umum, berikut adalah silabus Prodi PPDS Kedokteran Penerbangan Universitas Indonesia:

Semester 1
Blok 1 : - etika, hukum dan kedokteran komunitas - manajemen pelayanan K3 - aerofisiologi (1) - manajemen mikroba
Blok 2 : - metode kependidikan - desain penelitian - Aerofisiologi (2) - manajemen paasit

Semester 2
Blok 1 : - ergonomi - analisis penelitian - aerodinamik dan teknologi penerbangan
Blok 2 : - higiene penerbangan dan antariksa - kedokteran antariksa dan nubika - proposal penelitian

Semester 3
Blok 1 : penunjang diagnostik penerbangan
Blok 2 : interna penerbangan
Blok 3 : sistem kardiovaskular penerbangan
Blok 4 : sistem respirasi penerbangan

Semester 4
Blok 1 : sistem penglihatan penerbangan
Blok 2 : sistem pendengaran dan keseimbangan penerbangan
Blok 3 : bedah penerbangan
Blok 4 : psokologi dan psikiatri penerbangan

1 comment:

  1. Ijin dokter.. lama pendidikan brapa lama ya total nya?? Silabus buki atau jurn untuk persiapan lamaran ppds ny ada guideline nya dok???

    ReplyDelete

Follow this blog!