28 February 2009

Pengukuran Tekanan Darah

Langkah-langkah pengukuran tekanan darah

Persiapan
Kamar periksa harus tenang dengan suhu kamar yang nyaman. Idealnya, tekanan darah tidak boleh diukur jika pasien melakukan aktivitas fisik, merokok, minum kopi, atau makan 30 menit sebelumnya.

Posisi Pasien
Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran Tekanan Darah
Posisi yang benar sangat menentukan keakuratan pengukuran. Punggung dan tungkai bawah pasien sebaiknya ditopang, dengan tungkai bawah tidak boleh menyilang dan kaki berada pada permukaan yang datar dan keras. Pada lengan di mana tekanan darah akan diukur diupayakan longgar sampai ke bahu, lengan dari pakaian jika diangkat harus longgar sehingga tidak mengganggu aliran darah atau tidak mengganggu manset tensimeter. Lengan sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga berada sejajar dengan jantung. Manometer juga sebaiknya diposisikan sejajar dengan mata pemeriksa.
Pengukuran Lengan
Kesalahan umum dalam mengukur tekanan darah adalah penggunaan manset yang ukurannya tidak sesuai dengan pasien. Ukuran manset yang kecil akan menimbulkan overestimasi tekanan darah. Pemilihan ukuran manset dilakukan dengan pengukuran lingkar lengan pada titik tengah lengan atas (pertengahan antara acromion dan olecranon). Lingkar lengan dan ukuran manset yang disarakan adalah berturut turut sebagai berikut (dalam centimeter):
  • 22-26: manset 12×22 (small adult arm)
  • 27-34: manset 16×30 (adult arm)
  • 35-44: manset 16×36 (large adult arm)
  • 45-52: manset 16×42 (adult thigh)
Penempatan manset
Manset diletakan pada pertengahan lengan atas lengan, sekitar 2 cm di atas siku. Diletakkan dengan rapi dan tidak terlalu ketat (dua jari tangan masih bisa dimasukkan diantaranya).

Pengukuran Tekanan Darah
Untuk menghindari pengembungan manset yang berlebihan yang bisa berakibat pada ketidaknyamanan pasien, maka sebaiknya ditentukan tekanan denyut obliterasinya. Pompa manset hingga 80 mmHg kemudian turunkan kecepatan pemompaan menjadi 10 mmHg per 2-3 detik sambil mendengarkan dan memperhatikan hilangnya suara denyut. Begitu suara denyut hilang longgarkan kembali dengan kecepatan 2 mmHg per detik.
Lakukan pengukuran tekanan darah dengan langkah-langkah sebagai berikut. Letakkan bagian bell stetoskop diatas arteri brakialis, untuk menghindari suara berisik usahakan stetoskop tidak bersentuhan dengan pakaian pasien. Dengan cara yang sama seperti ada penentuan tekanan denyut obliterasi, pompa manset hingga 20-30 mmHg diatas tekanan denyut obliterasi kemudian kendorkan pemompaan dengan kecepatan 2 mmHg per detik sambil mendengarkan suara Korotkoff.
Sejalan dengan pengenduran manset, turbulensi aliran darah melalui arteri brakialis menimbulkan rangkaian suara. Hal ini dikelompokkan menjadi 5 (lima) fase suara. Fase 1 ditandai oleh suara yang jelas, suara menghentak dan berulang, bersamaan dengan pemunculan kembali denyut nadi yang teraba. Pemunculan awal suara fase 1 ini sama dengan tekanan darah sistolik. Selama fase 2, suara murmur terdengar. Pada fase 3 dan 4, perubahan mulai terjadi dimana suara nadi mulai melemah (biasanya 10 mmHg diatas tekanan darah diastolik yang sebenarnya). Pada fase 5, suara mulai hilang, dan menunjukkan tekanan darah diastolik. Untuk lebih meyakinkan pengamatan sebaiknya dilanjutkan hingga 10 mmHg dibawah fase 5.

Klasifikasi Tekanan Darah [sistolik | diastolik dalam mmHg]
  • Normal: <120 | <80
  • Prehypertension: 120-139 | 80-89
  • Stage I hypertension: 140-159 | 90-99
  • Stage II hypertension: ≥160 | ≥100 
Source: Blood-Pressure Measurement, N Engl J Med 2009; 360:e6, Jan 29, 2009 (Free download for Indonesia)

Please download the video from the following links!
Download Windows Media version
for PC and Windows CE devices (.wmv, 9:15:677, 58.9 mb)
Download Kinoma Player version
for Palm OS devices (.pdb, 9:15:677, 16.7 mb)
Download MPEG-4 version
for QuickTime and video iPods (.m4v, 9:15:677, 47.8 mb)
Download the Article in English | PDF ]

23 comments:

  1. Bgaimana cra mngukur tek.darah pd org yg tdk mmpunyai lengan??mhon jwabannya!trmksh byk sblmnya.

    ReplyDelete
  2. mas, mau nanya nih..
    bagaimana sebaiknya cara pengukuran darah di kaki
    terima kasih

    ReplyDelete
  3. Pemeriksaan bisa dilakukan di tungkai bawah, atau bisa juga dengan menggunakan CVP tetapi kalau masalahnya adalah fisik saja (tidak punya lengan) pilihannya adalah yang pertama dilakukan pada tungkai bawah

    ReplyDelete
  4. Pengukuran tekanan darah di tungkai bawah dilakukan dengan menggunakan manset yang ukurannya sesuai. Manset diletakkan dipertengahan paha, kalau bisa pasien dalam keadaan telungkup, dan suara Korotkof didengarkan di arteri poplitea (belakang lutut). Umumnya tekanan darah sistolik lebih tinggi 10-20 mmHg.

    ReplyDelete
  5. Coba saja waktu aku kuliah dulu ada postingan model begini yaa...he...he...he...

    Info dan link yang menarik nih pak...!

    Thanks a lot for your share...!

    ReplyDelete
  6. mas terima kasih atas petunjuknya
    saya juga baca di jurnal begitu.
    cuma kok saya heran lihat seseorang teman mengukur tekanan darah di kaki mansetnya di taroh di betis,
    dan denyut nadi yang di dengarkan di sekitar pergelangan kaki atau di mata kaki.
    tapi sekarang saya sudah mengerti
    makasih ya mas

    ReplyDelete
  7. Iya saya dulu juga banyak melihat seperti itu mungkin karena susah dapet manset yang ukuranya besar jadi dimana cocok disitu diukur hehe..

    ReplyDelete
  8. informasinya berguna ni pak
    kapan ada informasi terbaru yang lain lagi??

    ReplyDelete
  9. Chandra13:28:00

    Mas umur saya 48 tahun, setiap kami ukur tekanan darah saya selalu berkisar diantara 152/105 dan 149/98, saya pernah mengkonsumsi capsules AMLOR (Amlodipine Besylate) 10 mg selama sebulan dan tekanan darah saya bisa menurun sekitar 132/94. Apakah tidak ada efek samping untuk pemakaian jangka panjang? Terima kasih..

    ReplyDelete
  10. wah saya paling demen nih video kedokteran gini..
    thx infonya bli!!

    ReplyDelete
  11. thanks ya... masih sibuk hiks hiks... info baru segera menyusul!

    ReplyDelete
  12. sama sama.. tunggu video2 lainnya ya..

    ReplyDelete
  13. Chandra,
    Memang Amlodipin Besylate sebaiknya dikonsumsi secara teratur dan terus menerus untuk mengontrol tekanan darah. Efek samping biasanya jarang, seperti pusing, lelah, berkunang-kunang, ada retensi cairan dan bengkak2, sakit kepala dan berdebar2, segera hubungi dokter anda kalau ada gejala efek samping tsb... semoga membantu

    ReplyDelete
  14. pak, kalau hasil pengukuran tensi dengan cara pasien duduk berbeda dengan pasien tidur apa memang demikian (duduk lebih tinggi daripada tidur), hasil yang mana yg dijadikan referensi.
    berapa kali pengukuran sampai pada kesimpulan penderita hipertensi ?
    trims sblmnya

    ReplyDelete
  15. Pada intinya posisi manometer sejajar dengan posisi jantung, dan ini dicapai kalau pasien berbaring... kalau duduk disesuaikan posisinya agar sejajar. Tapi biasanya perbedaannya tidak signifikan. Untuk menarik kesimpulan atau lebih meyakinkan, pengukuran bisa dilakukan tiga kali dan diambil rata-ratanya...

    ReplyDelete
  16. video yang bagus untuk nambah pengetahuan...
    pak, baiknya mengukur tekanan darah pada lengan sebelah kanan atau kiri...???
    apakah ada perbedaannya,,???

    ReplyDelete
  17. widymine06:45:00

    terkadang agak susah buat denger suara arteri brachialis..................

    ReplyDelete
  18. widymine06:51:00

    sistole itu jika ketika manset di pompa trus denyut nya ilang............bener ga?tapi terkadang agak susah buat denger arteri brachialis nya................trus kalo misalnya ngukur tek.darah tapi di palpasi ,bener ga...........ga usah ngukur diastole nya??????????jadi kalo misalnya mo nulis status di buku pasien cm misalnya 120/p(palapasi)........so gmana tuh kalo pasiennya nanya diastole nya berapa.......................

    ReplyDelete
  19. Daniel Sinaga03:46:00

    Pak,pernah ada pasien saya BP(Blood Pressure) nya 150/100-160/110
    dan kata pasien saya itu dia da lama BP nya segitu tapi itu kata pasien itu normal dan Heart Beat nya normal,tidak keringatan dan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pasien saya itu Hypertensi dan waktu dan tempat pengambilan BP tu tepat dan benar dan tidak mempunyai riwayat penyakit yang berhubungan dengan itu dan pasien sedang sehat....Menurut ilmu kesehatan itu bagaimana pak?

    ReplyDelete
  20. permisi,mau tanya..
    apa perbedaan pengukuran darah pada lengan kanan dengan lengan kiri?
    trmakasih

    ReplyDelete
  21. Mau tanya knpa ya klau tensi kok lengan terasa sakit wktu kita mompa

    ReplyDelete

Follow this blog!