14 November 2013

Mengatasi tidur ngorok

Mekanisme Ngorok
Mekanisme Ngorok
Ngorok atau mendengkur terjadi akibat adanya udara yang melewati saluran yang menyempit sehingga menyebabkan bagian dari tenggorokan atau hidung bergetar.
Secara statistik, sekitar 50% orang dewasa tidur ngorok sesekali, dan sekitar 25% terbiasa dengan tidur ngorok. Ngorok lebih sering terjadi pada pria dan tingkat keparahannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Tidur ngorok itu hanya terjadi pada fase tidur yang disebut "non-REM sleep", yang artinya kalau ngorok berarti tidak sedang bermimpi.

Penyebab

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadi ngorok saat tidur:

  • Ngorok dapat disebabkan oleh melemahnya tonus otot lidah dan tenggorokan, seperti yang terjadi pada saat memasuki fase tidur nyenyak, karena pengaruh alkohol atau karena pengaruh obat tidur.
  • Ngorok dapat disebabkan oleh sumbatan hidung, misalnya akibat pilek, sinusitis, alergi, polip hidung atau kelainan struktur hidung. 
  • Ngorok juga bisa disebabkan oleh kelainan pada langit-langit lunak di bagian belakang atap rongga mulut yang mungkin bengkak atau terlalu panjang. 
  • Ngorok sering disebabkan oleh kelebihan berat badan, oleh karena tenggorokan yang lebih tebal memberikan tekanan ekstra pada saluran pernapasan. 

Ngorok dapat mengganggu kualitas tidur penderita dan juga tentunya mengganggu orang-orang disekitar yang mendengarnya. Pendengkur berat memiliki risiko lebih besar terkena tekanan darah tinggi pada usia yang lebih muda daripada orang yang tidak ngorok. Yang lebih berat, ngorok dapat menyebabkan obstructive sleep apneu, suatu kondisi dimana ngorok diselingi nafas yang terhenti berkali-kali.

Cara mengatasi

Pengobatan ngorok sangat tergantung pada penyebabnya. Secara umum, ngorok dapat diatasi dengan:

  • Menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, menghindari alkohol dan menghindari pemakaian pil tidur. 
  • Tidur miring pada satu sisi 
  • Berhenti merokok 
  • Tergantung berat ringan dan penyebab, ngorok terkadang bisa diatasi dengan prosedur pembedahan
Semoga bermanfaat!

2 comments:

Follow this blog!