06 August 2014

Ebola: panduan bagi maskapai

Sekilas mengenai Ebola

Penyakit virus Ebola, yang juga dikenal dengan demam berdarah Ebola, merupakan penyakit misterius dan menakutkan yang hingga 1 Agustus 2014 sudah menginfeksi lebih dari 1.603 orang di Afrika bagian barat (mencakup Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria), dan 887 orang diantaranya dilaporkan meninggal. Angka kematian akibat Ebola berkisar 50-90%.
Ebola disebabkan oleh Ebolavirus, bagian dari keluarga virus Filoviridae. Virus Ebola diperkirakan berasal dari kelelawar, tetapi belum jelas bagaimana virus ini bisa menular ke manusia. Yang sudah jelas, virus Ebola dapat menular dari manusia ke manusia secara berkelanjutan. Meskipun jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang, terutama di kalangan petugas kesehatan dan orang lain yang memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Ebola menular melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh (seperti air liur atau urin) dari orang yang terinfeksi atau hewan atau melalui kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi.
Kemungkinan tertular Ebola sangat kecil kecuali seseorang memiliki kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang atau binatang yang menunjukkan gejala-gejala terinfeksi.
Masa inkubasi, waktu dari terpapar virus hingga tanda-tanda atau gejala-gejala muncul, untuk Ebola berkisar 2-21 hari (rata-rata 8-10 hari). Gejala awal berupa demam mendadak, menggigil, dan nyeri otot. Sekitar hari kelima biasanya muncul ruam kemerahan pada kulit diikuti dengan mual, muntah, nyeri dada, sakit tenggorokan, sakit perut, dan diare. Gejala bisa menjadi semakin parah dan dapat mencakup jaundice (kulit kuning), penurunan berat badan yang drastis, pendarahan di dalam dan luar tubuh, syok, dan kegagalan multi-organ.
Pencegahan infeksi virus Ebola dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi dan dengan benda-benda yang terkontaminasi dengan cairan ini (misalnya jarum suntik). Belum ada obat anti virus dan juga vaksin untuk pencegahan Ebola. Pengobatan terhadap penyakit ini bersifat supportif dan ditujukan untuk mengatasi kekurangan cairan pada pasien.
Selain mematikan, Ebola juga berpotensi menyebar keseluruh dunia. Sudah dilaporkan adanya kasus penularan di kabin pesawat udara (penumpang Nigeria yang melakukan perjalanan ke Guinea).

Panduan untuk Maskapai
Berikut adalah beberapa poin penting dari Ebola Guidance for Airline, yang dikeluarkan oleh CDC Amerika Serikat:
Ebola paling menularkan saat penderita menunjukkan gejala-gejala. Jadi skrining di bandara udara merupakan upaya yang sangat efektif untuk menjaring suspek.
Mereka yang dicurigai terinfeksi Ebola dilarang melakukan perjalanan udara dengan pesawat komersial hingga selesai pemantauan gejala-gejala penyakit selama 21 hari
Kru penerbangan dengan penumpang atau anggota kru lainnya yang dicurigai terpapar virus Ebola wajib melakukan hal-hal berikut:
  1. Pisahkan penumpang pesawat yang dicurigai terinfeksi virus Ebola dari penumpang lainnya sejauh mungkin.
  2. Berikan masker kepada penumpang yang dicurigai terinfeksi Ebola, berikan tissu dan kantong plastik untuk membuang tissu yang telah digunakan
  3. Kru kabin wajib menggunakan sarung tangan kedap sekali pakai saat kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya
  4. Mencuci tangan dengan sabun setelah kontak langsung atau tidak langsung dengan penumpang
  5. Memberitahukan langsung ke pihak berwenang di bandara tujuan sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). 
  6. Isolasi segera penumpang saat tiba ditempat tujuan.


Panduan lebih lengkap dapat dilihat di: http://www.cdc.gov/quarantine/air/managing-sick-travelers/ebola-guidance-airlines.html

1 comment:

Follow this blog!